Mungkin kita semua belum tau dimana desa tertua di lumajang. Pemukiman awal yang dihuni oleh manusia prasejarah di Lumajang adalah di Desa Kandangan. Desa ini teletak 36 km dari kota lumajang kearah barat dan membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit dari kota lumajang. Dan desa ini terletak di lereng gunung semeru.
Konon
dulu warga disi sangat spiritual terhadap gunung semeru. Orang-orang disi dulu
mempercayai bahwa gunung semeru sebagi kekuatan spiritual yang maha dahsyat dan
tempat berdiamnya roh nenek moyang yang akan senantiasa melindungi penerus dan
anak cucunya di dunia. Oleh karena itu, gunung perlu dihormati dan dipuja. Bagi
manusia menghormati roh nenek moyang di gunung adalah berkah sebab roh-roh itu akan
mengirimkan kemakmuran yang berkepanjangan dengan memberi mereka tanah yang subur
di daerah-daerah sekitarnya. Kepercayaan terhadap gunung ini telah menyebabkan
manusia zaman prasejarah memilih bertempat tinggal di daerah lereng-lereng
gunung dan aliran-aliran sungai sebagai tempat berkah dengan memberi kemakmuran
pada daerah-daerah pertanian yang dikelola.
Kandangan merupakan salah satu desa
kuno yang berada di wilayah Lumajang, di desa ini ditemukan beberapa benda kuno
diantaranya mangkok perunggu kuno, bangunan berundak, batu tegak dan menhir,
dan pecahan porselen. Khusus untuk bangunan berundak, batu tegak dan menhir
sampai saat ini masih dilestarikan keberadaannya. Selain dilestarikan di
bangunan berundak ini masih digunakan untuk tempat upacara.
Desa kandangan di sebut juga sanggar
kandangan oleh warga sekitar. Desa kandangan ini hamper mendekati pemukiman
orang-orang tengger. Dan desa kandangan memiliki situs yang dulu luasnya
sekitar 5 Ha. Dan kini sudah berkuarang karena tanah di sekitarnya telah
menjadi tanah milik warga.
Memasuki
kawasan situs ini kita disuguhi pemandangan yang sangat indah, untuk mencapai
situs utama kita harus melalui beberapa undak-undakan yang terbuat dari batu.
Di undakan yang paling puncak terdapat beberapa batu-batu dari tradisi masa
Prasejarah. Ada 5 buah batu yang oleh masyarakat sekitar dikramatkan, ke 5 Batu
tersebut diberi nama Selo gending, Tejo Kusumo, Mbah Pukulun, Linggasiwa dan
Wadung Prabu. Wadung Prabu sendiri merupakan batuan yang menempati tempat
teratas dalam posisi undak-undaknya. sebenarnya di batu yang dinamakan Wadung
Prabu ini terdapat tulisan kuno. Tulisan kuno yang terdapat di wadung Prabu ini
sudah aus dimakan usia sehingga tidak bisa terbaca.
Sumber Berita: www.pedomannusantara.com
Dan Buku sejarah lumajang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..