Kepala BNPB Tinjau Pos Pantau Di Gunung Sawur - KIM SINAR HARAPAN

Breaking

Jumat, 23 Mei 2014

Kepala BNPB Tinjau Pos Pantau Di Gunung Sawur


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Dr Syamsul Maarif M.Si datang langsung ke Lumajang untuk memantau langsung peningkatan status Gunung Semeru ke Pos Pantau Gunung Sawur, Jum’at (23/5).

Kedatangan BNPB Pusat ini disambut langsung Wakil Bupati Lumajang Drs. As’at, Kapores AKBP Singgamata SIK, Dandim Letkol Inf. Akhyari, Sekretaris Kabupaten dr. Buntaran dan pejabat lain di Pemkab Lumajang.

Kepada Syamsul Maarif dijelaskan mengenai status aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dan berkoordinasi petugas vulkanologi yang bertugas di sana.

Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas pos pantau, Kepala BNPB Syamsul Maarif menggelar pertemuan dengan jajaran Muspida Kabupaten Lumajang untuk memastikan kesiapan Kabupaten Lumajang sebagai darah rawan bencana. Selain juga untuk mengecek review peta rekontijensi bencana erupsi gunung berketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut itu.

Syamsul menegaskan, “Ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain bupati harus membuat pernyataan siaga darurat untuk mempermudah koordinasi dan bekerjasama lintas sektoral; harus dilakukan pelatihan; penentuan titik kumpul dan titik evakuasi terakhir seandainya terjadi bencana,” katanya.

Dijelaskan, pelatihan harus melibatkan masyarakat dan mengajak komunitas setelah dilatih buat SOP dan pembuatan bencana kedaruratan. Selain itu kembangkan local wisdom (kearifan lokal) sebagai pendekatan budaya mestinya mengembangkan kegotongroyongan.

Syamsul Maarif menegaskan harus ada tim yang mengetahui lokasi kelompok rentan yaitu, orang tua, ibu hamil, dan orang cacat. “Tiap RT harus dilakukan pendataan dan buat SOP untuk penanganan dan langkah kesiapsiagaan,” katanya.

Pada kesempatan itu Wakil Bupati As’at juga menyampaikan akan menyempurnakan penanganan bencana, sebab di Kabupaten Lumajang tidak hanya ancaman Semeru tapi juga erupsi gunung Lemongan yang berstatus aktif, tsunami, tanah longsor, banjir dan puting beliung. Untuk jalur evakuasi pengungsian telah dibuat disesuaikan dengan anggaran. (anam/ kim-infopublik lmj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..

Pages