Istighosah Menghindari Bencana di Kab. Lumajang - KIM SINAR HARAPAN

Breaking

Kamis, 27 Februari 2014

Istighosah Menghindari Bencana di Kab. Lumajang




Bencana yang belakangan ini kerap terjadi di Tanah Air Kita Indonesia menunjukkan alam yang kian mengganas. Bencana datang silih berganti.

Musibah ini seringkali dikaitkan dengan maraknya kemaksiatan dan semakin jauhnya manusia kepada Tuhan. Merajalelanya kemaksiatan menyebabkan datangnya azab Tuhan.

Dalam kondisi bencana saat ini, khususnya meletusnya Gunung Kelud yang ada di Kab. Kediri, tentu sangat naïf jika manusia-manusia yang penuh dosa dan maksiat tiba-tiba memohon kepada Tuhan agar bencana yang menyengsarakan ini berhenti.

Oleh karena itulah, saya berpendapat bahwa bencana yang datang silih berganti dalam rentang waktu yang pendek ini juga disebabkan sedikitnya atau bahkan tidak ada lagi manusia-manusia yang memiliki derajat kewalian (waliyulloh).

Sosok Waliyulloh, yang senantiasa doanya dikabulkan oleh Tuhan, sangat diharapkan memohon kepada Tuhan agar bencana segera berakhir.

Kita semua hanya bisa berdoa, semoga Waliyulloh di pelosok negeri ini dan dari seluruh dunia, berkenan memohon kepada Tuhan agar bencana segera berakhir.

Upaya lain yang dapat kita lakukan adalah mengadakan istighosah.

Istighosah

Istighotsah bermakna meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit.  Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan: “(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal:9)

Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya Perang Badar. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.

Dari uraian itu dapat disimpulkan bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah “keajaiban” atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan.

Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu.

Menurut Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, DR. H. Sjahrazad Masdar, MA dalam kondisi semakin mengkhawatirkannya karena meletusnya Gunung Berapi. Kami Pemerintah dan Masyarakat Kab. Lumajang tentu sangat bijaksana jika himbauan untuk melaksanakan istighosah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW juga memimpin istighosah saat umatnya dalam bahaya.

Oleh karena itulah, saya berharap dan mungkin kita semua berharap, Wabup Drs. H. As’at, M. Ag mengeluarkan himbauan kepada seluruh jajaran SKPD dan Karyawan/ Karyawati di Kab. Lumajang, agar mengadakan istighosah, pada Rabu (26/2), bertempat di Pendopo Kab. Lumajang.

Semoga Kab. Lumajang terhindar dari bencana dan rakyat. Amin Ya Robbal Alamin. (anam/ kim-olmj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..

Pages