Hari Batik Nasional, Kenakan Batik Lumajangan - KIM SINAR HARAPAN

Breaking

Kamis, 02 Oktober 2014

Hari Batik Nasional, Kenakan Batik Lumajangan


Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pada tanggal ini, beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik.

Sudahkah Anda mengenakan batik hari ini? Ya, hari ini tepatnya Kamis, 2 Oktober 2014 diperingati juga sebagai hari Batik Nasional. Kata Batik sendiri mengacu pada dua hal. Pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain sementara yang kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.

Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan batik. Mulai dari jenis hingga motif, setiap kota di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dari batik yang dimilikinya.

Kabupaten Lumajang untuk saat ini adalah salah satunya daerah pengembang batik. Yang mana sesuai dengan salah satu program Pemerintah Lumajang periode 2013-2018  yang berbunyi “ Satu Kecamatan Satu Sentra Batik”.

Batik Lumajang memang mulai dikenal dikalangan pencinta dan pemerhati batik, hal ini terbukti bahwa dari beberapa pengrajin batik sudah sering dapat pesanan dari pengusaha butik maupun instansi pemerintah daerah lain. Corak dan warna batik Lumajang tidak kalah menarik dengan corak batik lainnya, dan batik Lumajang oleh beberapa pengrajin dijadikan media mempromosikan produk unggulan Lumajang karena beberapa pengrajin batik men-canting motif pisang agung, pisang mas kirana dan gunung Semeru di kain batiknya. Selain itu juga masing-masing pembatik menggambarkan kuda kencak atau yang masyarakat Lumajang sebutkan jaran kencak sebagai kesenian asli Kabupaten Lumajang.

Berbagai kekayaan hasil bumi Lamadjang seperti pisang agung, pepaya, lombok, teh kertowono, padi, cengkeh, tebu, tembakau, bambu juga pasir Lumajang yang terkenal dengan pasir besinya. Di tengah-tengah motifnya yg menjadi point of interest batik ini adalah tugu yg didirikan thun 1859 yang terdapat di Alun-alun Kabupaten Lumajang.

”Mencintai batik Lumajang bukan hanya dengan mempromosikan saja, tapi kita harus memakai batik Lumajang baik saat ngantor atau ada kegiatan lain. Bapak Bupati dan Wabup Lumajang juga sering memakai batik Lumajang, dan itu harus kita ikuti. Bahkan karyawan dan karyawati Pemerintah Kabupaten Lumajang pada setiap hari rabu-jum’at mengenakan batik, yang mana sebagian besar adalah hasil dari para pengrajin batik lumajang. Itu sama artinya kita membantu membesarkan usaha para pengrajin batik karena mereka akan kebanjiran order,” ungkap Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Lumajang, Eddy Hozayni. (anam/ kim-infopublik lmj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..

Pages