Pemukulan kentongan oleh Wakil Bupati Lumajang, Drs. As'at M. Ag, menandai pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-42 Tahun 2014 Selasa pagi (17/6/2014). Serangkaian kegiatan pencanangan BBGRM XI dan Hari Kesatuan Gerak PKK 2014 dilaksanakan di Desa Mojosari Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Dalam kegiatan tersebut hadir Ketua DPRD Kab. Lumajang Agus Wicaksono, Wakapolres Lumajang, Kepala Pengadilan, Kepala SKPD , Camat beserta TP PKK Kecamatan se Kabupaten Lumajang , Kades beserta TP PKK Desa se Kabupaten Lumajang tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pelajar dan masyarakat setempat.
Adapun beberapa serangkaian kegiatan produktif dan kegiatan sosial yang digelar dalam kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-42 tahun 2014, diantaranya penyerahan piala untuk lomba desa tingkat Kabupaten Lumajang tahun 2014, penyematan lencana emas untuk pengurus PKK yang mengabdi selama 15 tahun, berdirinya stand bazar dari hasil produk-produk hasil tangan TP PKK dan produk unggulan se-Kabupaten Lumajang, Posyandu dan pemeriksaan kesehatan gratis terharap masyarakat kurang mampu dan pemberian bantuan sembako,pemberian inseminasi buatan gratis hewan ternak.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Ibu Tutuk As’at dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan dan keswadayaan masyarakat menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan gotong royong masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.
Adapun tema pada kegiatan BBGRM dan HKG PKK Tahun 2014 adalah “Dengan Bulan Bhakti Gotong Rotong Masyarakat dan Hari Kesatuan Gerak PKK Kita Tingkatkan Partisipasi Keluarga dan Semangat Gotong Royong Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Berintegritas dan Mandiri, “ tambahnya
Wakil Bupati Lumajang dalam sambutannya mengatakan, gotong royong merupakan budaya warisan nenek moyang yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia, juga merupakan kekayaan adat-istiadat dan inti modal sosial bangsa yang didalamnya terkandung nilai-nilai komposit sosial budaya dari berbagai sub kultur masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Wabup As’at, momentum bulan bhakti gotong royong masyarakat perlu ditingkatkan untuk menghilangkan pragmatisme dan mengembalikan spirit kebangsaan gotong royong, karena di era reformasi, era demokratisasi serta era globalisasi saat ini, budaya gotong royong dirasakan semakin memudar dengan masuknya budaya kapital ke pedesaan yang mengubah nilai-nilai kolektifitas menjadi materialistis.
Terkait dengan HKG PKK ke- 42, lanjut Wabup As’at , eksistensi gerakan PKK sebagai gerakan dari dan oleh masyarakat dengan wanita sebagai penggerak dan dinamisatornya, secara nyata telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan daerah, khususnya dalam pemberdayaan potensi perempuan untuk mendukung peningkatan ekonomi keluarga melalui pengembangan usaha kecil dan rumah tangga (home industry), pendidikan anak, khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD), peningkatan gizi anak melalui posyandu, dan lainnya.
Wabup As’at juga bepesan, melalui momentum hari kesatuan gerak PKK ke 42 yang diintegrasikan dengan bulan bhakti gotong royong masyarakat ke 11 dapat lebih memotivasi dan menggelorakan gerakan PKK di Kabupaten Lumajang dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. (anam/ kim-infopublik lmj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..