Indonesia
sedang memasuki Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pada 9 April 2014. Oleh
karenanya, masyarakat Indonesia yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
berhak memberikan hak suara untuk menentukan DPR, DPD dan DPRD di wilayah
setempat.
Pemerintah Kabupaten Lumajang beserta Muspida setempat melakukan beberapa monitoring ke beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di beberapa Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang, guna mengetahui antusias minat masyarakat dalam pesta demokrasi dan tingkat kesulitan warga dalam tata cara pemilihan kali ini.
"Program
sosialisasi yang kurang maksimal dilakukan KPU secara langsung, di khawatirkan
pemilih akan kesulitan pada saat mencoblos kartu suara di TPS. Akan tetapi pada
saat dilakukan monitoring oleh Pemkab Lumajang dan jajarannya, ternyata
masyarakat sepertinya tidak begitu merasa kesulitan, karena sebagian besar
mereka sudah paham tata cara pemilihan dengan sosialisasi yang dilakukan
melalui media televisi," ujar Kabag. Humas Lumajang, Drs. Eddy Hozayni,
Rabu (9/4/2014).
Di
Kabupaten Lumajang telah disiapkan 2.306 TPS untuk melayani 831.951 pemilih
yang ditetapkan dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) di 205 Desa/Kelurahan dan 21
Kecamatan. TPS-TPS sejak tadi malam sudah bersiap-siap menyiapkan hajat
demokrasi ini. Mulai pukul 07.00 TPS sudah dibuka dan pukul 13.00 tadi ditutup
sebelum memasuki tahap perhitungan suara.
Berkaca pada pengalaman pemilu yang sebelumnya, Eddy Hozayni meyakini bahwa masyarakat saat ini telah melek akan politik. Dengan demikian, pemilih dapat mempertimbangkan dengan baik para calon legislatif yang akan dipilihnya.
"Calon-calon
yang ada tersedia di depan mata dari pemilih. Dan mereka harus bisa memilih
calon-calon yang terbaik. Terbaik dari yang ada, Karena kalau tidak, kita jadi
enggak bertanggung jawab atas masa depan negara Indonesia sendiri,"
tambahnya.
Ka.Sub.Bag. Informasi Humas Setda Kab. Lumajang, Yuli Harismawati, SP mengungkapkan, harus diakui
Indonesia memiliki masyarakat yang besar serta berpendidikan yang tinggi. Oleh
karena itu, saat ini dibutuhkan cara yang pandai untuk meyakinkan masyarakat
Indonesia semakin melek politik dan kemudian melakukan pemilihan legislatif ini
secara bertanggung jawab.
"Sekarang
ini masih pemilihan legislatif, nanti presiden. Masih ada waktu untuk kita
betul-betul meyakini bahwa Indonesia nanti akan dipimpin oleh pemimpin yang
cocok, yang berkualitas, dan betul-betul akan bisa membawa kemajuan negara
Indonesia, khususnya wilayah Kabupaten Lumajang," pungkasnya. (anam/ kim-olmj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..