Para
penderita bibir sumbing dan langit-langit pecah kini tak perlu berkecil hati.
Sebab, kini banyak orang, lembaga, atau perusahaan yang memiliki kepedulian
untuk menolong mereka. Beberapa Lembaga/ Organisasi Persatuan Penyandang Cacat
Indonesia (PPCI) dan Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FK-PSM) Kab.
Lumajang bekerjasama dengan sebuah Lembaga/ Organisasi Kemanusiaan Dunia Lions
Club Korda Jawa Timur dan Tenaga Medis dari Semarang, Mojokerto, dan Surabaya
yang memiliki kepedulian terhadap sesama manusia penderita cacat.
Persatuan
Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) dan Forum Komunikasi Pekerja Sosial
Masyarakat (FK-PSM) Kab. Lumajang juga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Lumajang untuk meminta ijin melakukan Operasi Bibir Sumbing secara gratis di
Kab. Lumajang, karena pasien penderita bibir sumbing ini adalaah masyarakat
Kab. Lumajang sendiri. Operasi ini di laksanakan di Rumah Sakit Umum (RSU) dr.
Haryoto Kab. Lumajang, minggu (30/3).
Ketua
Lion Clubs Korda Jatim, Steve mengatakan bantuan kesehatan bagi masyarakat ini,
bertujuan agar para pasien yang menderita bibir sumbing kembali tersenyum dan
percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan sampai cita-cita mereka
terhambat karena kekurangan fisik dan kepercayaan diri yang lemah, karena itu
dengan operasi ini kami berharap senyum mereka terus mengembang dan kepercayaan
dirinya meningkat untuk meraih cita-citanya,” katanya.
Menurut
Ketua PPCI Kab. Lumajang, Ali Muslimin setelah program ini dilaksanakan ia
menyaksikan banyak perubahan pada para penderita bibir sumbing. “Banyak pasien
yang telah dioperasi merasakan kebahagiaan yang begitu tinggi, hingga akhirnya
mereka senang dan tersenyum kembali,” katanya.
Ali
Muslimin juga berharap agar kegiatan operasi bibir sumbing ini terus
berkelanjutan secara total, hingga tidak ada lagi penderita bibir sumbing di
Kabupaten Lumajang ini. “Kegiatan operasi bibir sumbing ini tidak hanya
diperuntukkan bagi masyarakat daerah Kota Lumajang saja, tapi juga bagi siapa
saja yang menderita bibir sumbing di seluruh Kabupaten Lumajang ini,” tambah
Ali Muslimin.
Program
yang mengusung tema “Senyummu adalah kebahagiaan kami” ini telah berjalan sejak
tahun 2011 lalu dan telah berhasil mengoperasi lebih dari 200 orang penderita
bibir sumbing dan langit-langit pecah.
Adapun
hasil dari operasinya sendiri sejauh ini berjalan lancar dengan hasil yang
memuaskan. Bahkan banyak pasien yang merasakan haru atas hasil yang diperoleh.
“Alhamdulillah, semua pasien yang telah berhasil dioperasi kini telah merasa
percaya diri yang cukup tinggi, hingga akhirnya mereka semangat lagi dalam
menimba ilmu dan bergaul dengan teman-teman yang lainnya,” tambahnya.
Penyakit
bibir sumbing selama ini dipersepsikan masyarakat seolah-olah merupakan sebuah
kutukan. Padahal, menurut dr. Agus, bibir sumbing lebih merupakan penyakit
keturunan. “Tidak benar bahwa bibir sumbing itu kutukan. Bibir sumbing itu
lebih cenderung karena keturunan dan sekarang sudah bisa dioperasi. Jadi bagi
para penderita jangan berkecil hati,” ujarnya. (anam/ kim-olmj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..