Para petani di Kabupaten
Lumajang semakin serius membudidayakan padi organik dan tanaman organik
lainnya, karena nilai jualnya lebih besar dibandingkan dengan tanaman
non-organik. Hal ini sesuai dengan salah satu program pertanian Kabupaten Lumajang,
yakni Sigarpun bulat. Dimana Sigarpun bulat adalah Aksi Gerakan Pupuk Organik
dan Bibit Unggul Bersertifikat (Sigarpun Bulat) yang merupakan program lokal
Lumajang dalam peningkatan produksi pertanian.
Menurut Ka. Disperta
Kab. Lumajang, Ir. Paiman, dari 32.350 hektar lahan
padi produktif, targetnya separuhnya adalah lahan pertanian padi organik yang
bisa memenuhi produksi beras organik dari Lumajang untuk kebutuhan yang lebih
luas lagi. Yakni pasar ekspor menghadapi MEA.
Dengan adanya peluang
ini, petani di wilayah Kabupaten Lumajang berupaya
untuk membidik pasar dengan menawarkan produksi beras yang dibudidayakan dengan
pola tanam organik. Dan pasarnya ternyata terbuka lebar, terlebih menghadapi
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dimana seluruh produk komoditi hasil pertanian
akan bersaing bebas di pasaran. Terbukanya
pasar untuk beras organik Lumajang ke berbagai daerah di Jatim, khususnya pasar
modern, telah membuka kesempatan tersendiri bagi petani guna meningkatkan
kemampuan produksi dan kesejahteraannya.
Dilihat dari keunggulan
dan keuntungan budidaya padi organik ini, adalah harganya lebih mahal dan pola
penanamannya lebih ramah lingkungan karena tanpa penggunaan bahan kimia. Karena
keuntungannya yang
lebih banyak inilah, Disperta
Kabupaten Lumajang tidak hanya padi organik saja. Bahkan pola pananaman organik
pada budidaya pisang kirana akan diperluas juga dengan pertimbangan yang sama.
Karena, pola penanaman organik bisa
menggenjot harga jual hasil komoditi lebih mahal. Terlebih menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN), dimana seluruh komoditi akan bersaing bebas di pasar ekspor.
Untuk itu, kita mempersiapkan standarisasi mulai uji kualitas hingga brandingnya.
Untuk mewujudkan itu Pemerintah
Kabupaten Lumajang mendorong Dinas Pertanian, Dinas Bina Marga, kelompok tani, serta
instansi terkait setempat lainnya untuk mewujudkan target produksi padi
tersebut. (KIM SH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..