Warga Gotong Royong Bangun Fasilitas Masjid Desa Klampokarum

Tekung, Kelompok Informasi Masyarakat – Saling membantu tanpa mengharapkan pamrih/ imbalan merupakan sikap gotong royong dalam bekerja sama sebagai tradisi dan kebudayaan bangsa Indonesia sejak dulu.

Seperti yang dilakukan oleh Takmir Masjid Nurul Hikmah bersama-sama dengan Pemerintah Desa dan masyarakat melakukan pengecoran atap tempat pengambilan air wudlu dan kamar mandi yang berada di Masjid Nurul Hikmah Desa Klampokarum Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur, Minggu (15/4).

Saat pelaksanaan pembangunan fasilitas tempat ibadah tersebut, Muwakif (pihak yang melakukan wakaf tanah) Masjid Nurul Hikmah, Ghofur mengungkapkan, bahwa dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia bagi kaum muslim adalah dengan memperbanyak berdzikir kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Salah satu tempat untuk berdzikir adalah di Masjid, karena dengan berdzikir di dalamnya orang akan merasa damai.

"Untuk beribadah di dalam masjid ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu suci tempat, badan dan pakaian. Dan untuk memenuhi unsur kebersihan badan tersebut, maka Takmir Masjid Nurul Hikmah menambahkan sebuah fasilitas pengambilan air wudlu dan kamar mandi untuk mempermudah jama’ah saat ingin bersuci (thaharah),” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksie Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Desa Klampokarum Muhammad Mauludi mengatakan, bahwa dengan melakukan pembangunan tempah ibadah secara gotong royong kita akan memperoleh berbagai nilai hidup dan manfaat, salah satu nilai hidup yang dapat diperoleh dari gotong royong adalah persatuan.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa dengan gotong royong kita akan menjalin interaksi antar satu sama lain untuk saling membantu satu sama lain. “Dari sinilah akan terjalin nilai persatuan antar masyarakat untuk menghadapi segala segala sesuatu secara bersama-sama,” ujarnya.

Mauludi berharap dengan penambahan fasilitas masjid berupa tempat pengambilan air wudlu dan kamar mandi baru tersebut bisa memudahkan para jamaah dan tidak berebut saat mengambil air wudhu' sehingga membuat khusuk dan  meningkatkan keimanan masyarakat dengan datang berjamaah pada Sholat lima waktu. (KIM SH-lmj)