Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) yang masih fluktuatif di kalangan masyarakat, mendorong seluruh
jajaran SKPD terkait untuk bersinergi dalam berupaya menurunkan angka AKI dan
AKB di Kabupaten Lumajang.
Menurut Ketua I POKJATAP GSI Kabupaten
Lumajang, Hj. Tutuk As’at, berdasarkan data Propinsi Jawa Timur, Angka Kematian
Ibu (AKI) menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2014, jumlah AKI di Jatim
mencapai 111 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian pada 2015 meningkat menjadi
277 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) juga
menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2014, jumlah AKB di Jatim mencapai 13
per 1.000 kelahiran hidup. Kemudian pada 2015 meningkat menjadi 26 per 1.000
kelahiran hidup.
Oleh karenanya secara sinergi dan
intensif guna menekan AKI dan AKB di
Kabupaten Lumajang, Kepala Badan Keluarga Berencana, Kepala Dinas Kesehatan,
Direktur RSU Lumajang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Ketua IBI, Ketua IDI
Kabupaten Lumajang, para dokter serta jajaran SKPD terkait, serta organisasi masyarakat duduk bersama,
mengevaluasi kinerja masing-masing dan memberikan wawasan kepada Pokja dan
Satgas Gerakan Sayang Ibu (GSI). Bertempat di Aula Gedung Panti PKK Kabupaten
Lumajang, Senin (3/8/2015) yang diawali dengan peresmian ruang Laktasi Gedung
Panti PKK Kabupaten Lumajang.
Menurut Kabid. Kesga Dinas Kesehatan
Kabupaten Lumajang, dr. Rosida, mengatakan beberapa upaya-upaya dalam percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi dari Pemerintah Kabupaten Lumajang
melalui Tim Penggerak PKK juga telah banyak melakukan upaya-upaya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, diantaranya dengan Program Gerakan
Sayang Ibu (GSI), Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K,
Posyandu Gerbangmas Siaga, Parent Education, juga Kelas Ibu Hamil, dan Desa
Siaga yang juga didukung oleh program Pemerintah Kabupaten Lumajang periode
2013-2018 yakni 1 desa 1 ambulan.
Program Gerakan Sayang Ibu (GSI) merupakan
suatu gerakan yang dilaksanakan dalam upaya membantu program pemerintah untuk
peningkatan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak
terhadap upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) karena hamil, melahirkan dan
nifas.
Metode yang digunakan pada program ini adalah
meningkatkan pemahaman pada keluarga dengan pendampingan dan penyuluhan,
pembentukan komunitas (kelompok masyarakat) yang terdiri dari masyarakat
sasaran dan stakeholders, melalui bantuan makanan bergizi pada saat untuk
mengurangi beban keluarga dan merangsang mereka untuk secara mandiri
mengupayakan perilaku sadar gizi.
dr. Edison, Sp.OG dalam paparannya
mengatakan, “ selain itu ada penyebab yang membuat AKI dan AKB semakin
meningkat, yakni kehamilan dibawah umur memuat risiko yang tidak kalah berat.
Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa
penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya “.
“Mengapa beresiko untuk kesehatan?
Dikarenakan perempuan yang belum dewasa, memiliki organ reproduksi yang belum
kuat untuk berhubungan intim dan melahirkan, sehingga gadis dibawah umur
memiliki resiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal akibat
melahirkan. Kehamilan Usia Dini Adalah Kehamilan Yang Terjadi Pada Wanita Usia
Dibawah Umur (Usia Muda) Yaitu Usia Kurang Dari 20 Tahun”, tambahnya
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang,
Hj. Tutuk As’at, bersama pengurus PKK Kecamatan, PKK Desa, dengan mengajak SKPD
terkait untuk bersinergi dalam melaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, akan menggerakkan semua kader
dalam mewujudkan Ibu sehat, Anak sehat, Keluarga Lumajang yang
Sejahtera. “Semua unsur memegang peranan penting, dan satu sama lain sangat
terkait”,tuturnya.
Istri Bupati Lumajang, Drs. As’at M. Ag
ini berharap pertemuan sinergitas SKPD
bukan hanya menjadi ajang ceremonial saja. Menurutnya, keberlanjutan program
GSI ini menjadi penting, sedangkan apresiasi atau prestasi adalah buah dari
komitmen kerja keras dan kerja nyata.
“Apa yang kita lakukan ini tujuan utamanya adalah untuk menekan AKI dan AKB secara optimal di
Kabupaten Lumajang, ini yang harus menjadi komitmen kita bersama ”, pungkasnya.
(humas-lmj/ An-m)
Sumber
: Bagian Humas Setda Kabupaten Lumajang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar. Terima Kasih..